Kamis, 09 September 2010

NUCLEOSIDE REVERSE TRANSCRIPTASE INHIBITOR (NRTI)

NUCLEOSIDE REVERSE TRANSCRIPTASE INHIBITOR

(NRTI)

DEFINISI

Golongan obat anti-HIV pertama adalah nucleoside reverse transcriptase inhibitor atau NRTI, juga disebut analog nukleosida. Obat golongan ini menghambat langkah keempat di atas, yaitu bahan genetik HIV dipakai untuk membuat DNA dari RNA. Obat dalam golongan ini yang disetujui di AS dan masih dibuat adalah:

  • 3TC (lamivudine)
  • Abacavir (ABC)
  • AZT (ZDV, zidovudine)
  • d4T (stavudine)
  • ddI (didanosine)
  • Emtricitabine (FTC)

NRTI atau Nucleoside/Nucleotide Reverse Transcriptase Inhibitors merupakan ARV yang juga bekerja pada tahap replikasi virus. Perbedaan antara NRTI dengan NNRTI terletak pada mekanisme kerjanya. NRTI mengandung nucleotide yang digunakan oleh enzim reverse transcriptase untuk mengubah RNA menjadi DNA. Dengan menggunakan nucleotide dari NRTI, DNA yang dihasilkan oleh reverse transcriptase akan rusak sehingga menghambat replikasi virus. NRTI backbone adalah kombinasi 2 NRTI yang digunakan bersamaan dengan NNRTI yang fungsinya menguatkan kerja antiretroviral. Kombinasi NRTI yang dianjurkan adalah zidovudine + lamivudine; didanosine + lamivudine; dan zidovudine + didanosine.

CONTOH OBAT

Zidovudine

Nama dagang di Indonesia: Retrovir (GlaxoSmithKline)

Indikasi: Infeksi HIV asimtomatik

Kontra indikasi: Haemoglobin rendah, neutrofil rendah, hyperbilirubinemia
Bentuk sediaan, dosis, dan aturan pakai:

· Bentuk sediaan : Kapsul: 100 mg. Tablet: 300 mg. Syrup: 10 mg/mL

· Pediatric dose: 160 mg per m2 luas permukaan tubuh.

· Aturan pakai : Diberikan diberikan setiap 8 jam

Efek samping: Anemia, neuropathy, dizziness, drowsiness

Lamivudine

Nama dagang di Indonesia: 3TC ( GlaxoSmithKline)

Indikasi: Infeksi HIV

Kontra indikasi: Hipersensitifitas, pasien dengan neutrofil yang rendah
Bentuk sediaan, dosis, dan aturan pakai:

· Bentuk sediaan : Solution: 10mg/mL, Tablet kunyah: 100mg

· Pediatric dose: 4 mg/KgBB; dosis maksimal 150 mg

· Aturan pakai : Diberikan diberikan dua kali sehari

Efek samping: Pancreasistis, neuropathy, hipoglikemi, rhabdomyolysis

Didanosine

Nama dagang di Indonesia: Videx (Bristol-Myers Squibb)

Indikasi: Terapi pada dewasa dan anak – anak dengan infeksi HIV lanjut

Kontra indikasi: Hipersensitivitas
Bentuk sediaan, dosis, dan aturan pakai:

· Bentuk sediaan : Solution: 10mg/mL, 5mg/mL. Tablet: 100mg, 150mg, 300mg

· Pediatric dose: 90 - 150mg per m2 luas permukaan tubuh

· Aturan pakai : Diberikan diberikan dua kali sehari (setiap 12 jam)

Efek samping: Pancreasistis, neuropathy, hipoglikemi, rhabdomyolysis, diare, mual

DAFTAR PUSTAKA

Anonim 2007, MIMS Indonesia Petunjuk Konsultasi, Edisi 6, 233, Info Master, Jakarta.

Anonim 2006, Guidelines for the use of Antiretroviral Agents in Pediatric HIV Infection, www.aidsinfo.gov

Anonim, 2006, British National Formulary, Edisi 52, 328, British Medical Association, Royal Pharmaceutical Society of Great Britain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar