Jumat, 29 Oktober 2010

teh hitam

TEH HITAM

A. NAMA ILMIAH

Camellia sinensis adalah tanaman teh, spesies tanaman yang daun dan pucuk daunnya digunakan untuk membuat teh. Tumbuhan ini termasuk genus Camellia (Hanzi tradisional: 茶花; bahasa Tionghoa: 茶花; Pinyin: Cháhuā), suatu genus tumbuhan berbunga dari famili Theaceae. Teh putih, teh hijau, oolong dan teh hitam semuanya didapat dari spesies ini, namun diproses secara berbeda untuk memperoleh tingkat oksidasi yang berbeda. Kukicha (teh ranting) juga dipanen dari Camellia sinensis, namun tidak memakai daun melainkan ranting.

Nama sinensis dalam bahasa Latin berarti Cina. Sedangkan Camellia diambil dari nama Latin Pendeta Georg Kamel, S.J (1661 - 1706), seorang pendeta kelahiran Ceko yang menjadi seorang pakar botani dan misionaris. Meskipun Kamel tidak menemukan maupun menamai tumbuhan ini, Carolus Linnaeus, pencipta sistem taksonomi yang masih dipakai hingga sekarang, memilih namanya sebagai penghargaan atas kontribusi Kamel terhadap sains. Nama lama untuk tumbuhan teh ini termasuk Thea bohea, Thea sinensis, dan Thea viridis.

B. KLASIFIKASI ILMIAH

Menurut Van L. Kuntze sebagai berikut:

Kerajaan :

Plantae

Divisi :

Magnoliophyta

Kelas :

Magnoliopsida

Ordo :

Ericales

Famili :

Theaceae

Genus :

Camellia

Spesies :

C. sinensis

Nama binomial Camellia sinensis

C. SEJARAH

Teh hitam merupakan jenis teh yang paling umum di Asia Selatan (India, Sri Langka, Bangladesh) dan sebagian besar negara-negara di Afrika seperti: Kenya, Burundi, Rwanda, Malawi dan Zimbabwe. Terjemahan harafiah dari aksara hanzi untuk teh bahasa Tionghoa (红茶) atau (紅茶) dalam bahasa Jepang adalah "teh merah" karena air teh sebenarnya berwarna merah. Orang Barat menyebutnya sebagai "teh hitam" karena daun teh berwarna hitam.

Di Afrika Selatan, "teh merah" adalah sebutan untuk teh rooibos yang termasuk golongan teh herbal. Teh hitam masih dibagi menjadi 2 jenis: Ortodoks (teh diolah dengan metode pengolahan tradisional) atau CTC (metode produksi teh Crush, Tear, Curl yang berkembang sejak tahun 1932). Teh hitam yang belum diramu (unblended) dikelompokkan berdasarkan asal perkebunan, tahun produksi, dan periode pemetikan (awal musim semi, pemetikan kedua, atau musim gugur). Teh jenis Ortodoks dan CTS masih dibagi-bagi lagi menurut kualitas daun pasca produksi sesuai standar Orange Pekoe.

D. PERTELAAN

Camellia sinensis berasal dari daratan Asia Selatan dan Tenggara, namun sekarang telah dibudidayakan di seluruh dunia, baik daerah tropis maupun subtropis. Tumbuhan ini merupakan perdu atau pohon kecil yang biasanya dipangkas bila dibudidayakan untuk dipanen daunnya. Ia memiliki akar tunggang yang kuat. Bunganya kuning-putih berdiameter 2,5–4 cm dengan 7 hingga 8 petal.

Biji Camellia sinensis serta biji Camellia oleifera dapat di pres untuk mendapatkan minyak teh, suatu bumbu yang agak manis sekaligus minyak masak yang berbeda dari minyak pohon teh, suatu minyak atsiri yang dipakai untuk tujuan kesehatan dan kecantikan dan berasal dari dedaunan tumbuhan yang berbeda.

Daunnya memiliki panjang 4–15 cm dan lebar 2–5 cm. Daun segar mengandung kafein sekitar 4%. Daun muda yang berwarna hijau muda lebih disukai untuk produksi teh; daun-daun itu mempunyai rambut-rambut pendek putih di bagian bawah daun. Daun tua berwarna lebih gelap. Daun dengan umur yang berbeda menghasilkan kualitas teh yang berbeda-beda, karena komposisi kimianya yang berbeda. Biasanya, pucuk dan dua hingga tiga daun pertama dipanen untuk permrosesan. Pemetikan dengan tangan ini diulang setiap dua minggu.

E. HABITAT

Tanaman teh terutama dibudidayakan di daerah beriklim tropis dan subtropis, di areal dengan curah hujan sedikitnya 50 inci setahun. Namun, ia dibudidayakan secara komersial dari katulistiwa hingga sejauh Cornwall di daratan utama Inggris. Banyak teh kualitas tinggi ditanam di ketinggian hingga 1500 meter karena tanaman ini tumbuh lebih lambat dan rasanya yang lebih baik. Tumbuhan teh akan menjadi pohon jika dibiarkan tumbuh begitu saja, sedangkan tanaman teh budidaya dipangkas agar mudah dipetik.

F. KANDUNGAN KIMIA TUMBUHAN

Teh adalah salah satu bahan minuman alami yang sangat populer di masyarakat. Kandungan flavonoid dalam teh merupakan antioksidan yang bersifat antikarsinogenik, kariostatik serta hipokolesterolemik. Beberapa peneliti lain juga menyebutkan bahwa teh dapat bekerja sebagai hipoglikemik dan menghambat aterosklerosis. Teh merupakan bahan minuman penyegar yang sudah lama dikenal. Beberapa kandungan senyawa kimia dalam teh dapat memberi kesan warna, rasa, dan aroma yang memuaskan peminumnya. Jadilah teh minuman penyegar yang nikmat.

Teh mengandung sejenis antioksidan yang bernama katekin. Pada daun teh segar, kadar katekin bisa mencapai 30% dari berat kering. Teh hijau dan teh putih mengandung katekin yang tinggi, sedangkan teh hitam mengandung lebih sedikit katekin karena katekin hilang dalam proses oksidasi. Katekin yaitu suatu kerabat tanin terkondensasi yang juga akrab disebut polifenol, karena banyaknya gugus fungsi hidroksil yang dimilikinya.

Selain itu, Teh juga mengandung kafein (sekitar 3% dari berat kering atau sekitar 40 mg per cangkir), teofilin dan teobromin dalam jumlah sedikit. Teh mengandung alkaloid kafein yang bersama-sama dengan polifenol teh akan membentuk rasa yang menyegarkan. Beberapa vitamin yang dikandung teh di antaranya adalah vitamin C, vitamin B, dan vitamin A yang walaupun diduga keras menurun aktivitasnya akibat pengolahan masih dapat dimanfaatkan oleh peminumnya. Teh merupakan sumber alami kafein, teofilin dan antioksidan dengan kadar lemak, karbohidrat atau protein mendekati nol persen. Teh bila diminum terasa sedikit pahit yang merupakan kenikmatan tersendiri dari teh.

Beberapa jenis mineral juga terkandung dalam teh, terutama fluoride yang dapat memperkuat struktur gigi. Daun teh Camellia sinensis segera layu dan mengalami oksidasi kalau tidak segera dikeringkan setelah dipetik. Proses pengeringan membuat daun menjadi berwarna gelap, karena terjadi pemecahan klorofil dan terlepasnya unsur tanin.

G. MANFAAT TUMBUHAN

Menurut Prof Dr Ali Khomsan MS, Guru Besar Pangan dan Gizi Institut Pertanian Bogor (IPB) teh hitam mempunyai manfaat seperti menurunkan risiko kanker, mencegah jantung koroner, mencegah penuaan dan juga bisa menurunkan kadar kolesterol dalam darah," Dari berbagai referensi, diketahui bahwa black tea yang selama ini dikonsumsi masyarakat, cukup banyak mengandung komponen senyawa yang baik bagi tubuh, utamanya antioksidan serta theaflavin cukup tinggi. Senyawa itulah yang mempunyai efek dapat mengurangi risiko penyakit kanker dan mencegah jantung koroner."

  1. Membuat kita lebih rileks & mengurangi stres.
  2. Meningkatkan aliran darah ke jantung (Peningkatan aliran darah ini dapat ditemukan setelah 2 jam minum teh hitam).
  3. Sebagai antioksidan yang bermanfaat dalam mencegah penyakit jantung dan stroke, serta penyakit degeneratif lain karena mampu menghambat oksidasi kolesterol jahat.
  4. Mengurangi risiko obesitas sehingga membuat berat badan menjadi ideal.
  5. Konsumsi teratur 1-2 cangkir sehari membuat peredaran darah menjadi lancar dan mengurangi penumpukan kolesterol dalam tubuh sampai 40 persen.
  6. Penelitian USDA’s Agriculture Research Service, Beltsville membuktikan teh hitam mampu menaikkan efektivitas insulin sampai 15 kali, sehingga teh hitam sangat bermanfaat untuk mengatasi diabetes dan berbagai komplikasi yang diakibatkannya, termasuk terjadinya katarak, impotensi, dan ejakulasi dini.
  7. Di AS, suatu studi di Boston membuktikan, mereka yang setiap hari minum secangkir teh hitam (200 - 250 ml) atau lebih, terancam resiko serangan jantung 50% dibandingkan dengan yang tidak minum teh.
  8. Dr. Ralph Sacco dari Nothern Manhattan Stroke Study di Columbia Presbyeterian Medical Center, New York. Ralph menyatakan, teh hitam mampu mencegah penyumbatan arteri.
  9. Pada 2003, Prosenjit dan Sukta membuktikan, daya sergap theaflavin terhadap radikal bebas lebih hebat dibandingkan dengan epigallo catehcin (EGCG), salah satu jenis catechin. Malah digunjingkan, theaflavin mampu meningkatkan antioksidan alami dalam tubuh. Satu hingga dua cangkir teh hitam per hari juga bisa menghambat penimbunan kolesterol sampai 46%. Sedangkan empat cangkir teh hitam berkhasiat menekan sampai 69%.
  10. Menurut Archieve of International Medicine, kemampuan polifenol menangkap radikal bebas mencapai 100 kali lebih efektif dibandingkan dengan vitamin C dan 25 kali lebih efektif dibandingkan dengan vitamin E. Pusat Jantung Nasional RS Jantung Harapan Kita, Jakarta (RSJHK) juga pernah memaparkan hasil penelitiannya bahwa catechin dalam teh hitam mampu melawan penyakit degeneratif. Sedangkan senyawa theaflavin dalam teh merupakan senyawa antioksidan, antikanker, antimutagenik, dan antidiabetes.
  11. Teh hitam, jika dioleskan ke kulit, antioksidannya yang kuat bersamaan dengan vitamin C dan vitamin E akan menghancurkan radikal bebas, yaitu sejenis molekul reaktif yang dapat menyebabkan penuaan dini. Teh hitam juga merupakan astringen yang dapat membantu mengatasi mata sembap dan jerawat, termasuk mengencangkan bibir, untuk perawatan kulit wajah, menghitamkan rambut, dan lain-lain. Kandungan tanin dalam teh hitam sangat baik untuk menenangkan kulit yang terbakar oleh sinar matahari.

Beberapa kenyataan yang dibuktikan melalui penelitian antara lain (Oguni, 1996) sebagai berikut:
1.
Teh akan meningkatkan sistem pertahanan biologis tubuh terhadap kanker.
2.
Teh mencegah timbulnya penyakit, seperti mengendalikan diabetes dan tekanan darah

tinggi.
3.
Teh membantu penyembuhan penyakit, misalnya mencegah peningkatan kolesterol

darah.
4.
Teh dapat mengatur gerak fisik tubuh dengan mengaktifkan sistem saraf karena

kandungan kafeinnya.
5.
Katekin teh merupakan antioksidan yang kuat dan akan menghambat proses penuaan.

H. RESEP TRADISIONAL

Teh merupakan bahan minuman yang secara universal dikonsumsi di banyak negara serta di berbagai lapisan masyarakat. Teh hitam diproduksi oleh lebih dari 75% negara di dunia. Selain itu di negara-negara Barat, lebih dari setengah asupan flavonoid berasal dari teh hitam

Daun teh digunakan dalam pengobatan tradisional Tionghoa serta sistem pengobatan lainnya untuk mengobati asma (berfungsi sebagai pelebar bronkus), angina pektoris, penyakit vaskuler perifer, dan penyakit jantung koroner. Ekstrak teh telah menjadi perhatian karena diketahui mempunyai aktivitas antibakteri. Pengawetan makanan organik yang diproses serta pengobatan infeksi bakteri yang menetap sedang diselidiki.

Komponen kimia teh yang disebut epikatekin galat di sedang diteliti karena eksprerimen in-vitro menunjukkan bahwa ia dapat membalikkan kekebalan bakteri terhadap antibiotik metisilin pada bakteri seperti Staphylococcus aureus. Dikonfirmasi bahwa jika dikombinasikan meminum bersama ekstrak teh yang mengandung komponen ini akan meningkatkan efektifitas pengobatan dengan metisilin terhadap bakteri yang kebal

Tim dari the University of Illinois Collenge of Dentistry meneliti zat yang terdapat pada teh hitam (black tea) ternyata mampu melawan bakteri di dalam mulut yang biasanya menjadi biang keladi penyakit gusi dan gigi berlubang. Jenis teh yang lebih populer di negara-negara bagian Barat ini memiliki kemampuan dalam membunuh serta menekan pertumbuhan serta produksi asam dari bakteri penyebab gigi berlubang di dalam plak gigi kita.

Teh hitam juga dapat memengaruhi enzim bakteri glucosyltranferase yang bertanggung jawab dalam mengubah gula menjadi “bahan lengket” yang digunakan plak untuk menempel pada gigi. Paparan teh hitam mampu membuat beberapa enzim bakteri kehilangan kemampuannya untuk menyatu dengan bakteri lain di dalam plak. Dengan kata lain, teh hitam bisa mengurangi kuantitas atau jumlah plak gigi dalam mulut kita. The British Dental Association menyatakan, baik teh hitam maupun hijau dapat membantu kita melawan penumpukan plak pada gigi.

Sebuah studi menunjukkan, para sukarelawan yang diminta untuk berkumur dengan teh hitam selama 30 detik, 5 kali dengan waktu jeda 3 menit, dapat menghentikan pertumbuhan dan produksi bakteri plak dalam mulut mereka. Teh hitam memang memegang pengaruh yang besar dalam menjaga kesehatan gigi kita, ujar Dr Christina Wu, ketua penelitian. Namun, untuk hasil yang optimal tetap tergantung dari perawatan gigi lain yang setiap orang lakukan.

Jadi kalau ingin memiliki gigi sehat, gantilah minuman ringan yang merusak dengan secangkir teh hitam atau hijau karena kandungan asam dalam minuman ringan hanya akan menyebabkan erosi pada email gigi kita.

DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org/wiki/Teh

http://id.wikipedia.org/wiki/Teh_hitam

http://id.wikipedia.org/wiki/Camellia_sinensis

http://muslimahsakura90.wordpress.com/2010/03/24/kandungan-kimia-pada-teh-camellia-sinensis-var-assamica/

http://www.resep.web.id/kesehatan/teh-hitam-black-tea-mampu-melawan-bakteri-di-dalam-mulut.htm